[et_pb_section admin_label=”Section” fullwidth=”off” specialty=”on” transparent_background=”off” allow_player_pause=”off” inner_shadow=”off” parallax=”off” parallax_method=”off” padding_mobile=”off” make_fullwidth=”off” use_custom_width=”off” width_unit=”on” make_equal=”off” use_custom_gutter=”off” gutter_width=”3″ parallax_1=”off” parallax_method_1=”off” parallax_2=”off” parallax_method_2=”off” custom_padding=”0px|||”][et_pb_column type=”1_4″][et_pb_text admin_label=”Teks” background_layout=”light” text_orientation=”left” text_font=”Verdana||||” text_font_size=”15″ text_text_color=”#101649″ use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_style=”solid”]
Program History
[/et_pb_text][et_pb_text admin_label=”Teks” background_layout=”light” text_orientation=”left” text_font=”Verdana||||” text_font_size=”15″ text_text_color=”#101649″ use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_style=”solid”]
Characteristics
[/et_pb_text][et_pb_text admin_label=”Teks” background_layout=”light” text_orientation=”left” text_font=”Verdana||||” text_font_size=”15″ text_text_color=”#101649″ use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_style=”solid”]
Vision and Mission
[/et_pb_text][et_pb_text admin_label=”Teks” background_layout=”light” text_orientation=”left” text_font=”Verdana||||” text_font_size=”15″ text_text_color=”#101649″ use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_style=”solid”]
Program Educational Objective
[/et_pb_text][et_pb_text admin_label=”Teks” background_layout=”light” text_orientation=”left” text_font=”Verdana||||” text_font_size=”15″ text_text_color=”#101649″ use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_style=”solid”]
Accreditation
[/et_pb_text][/et_pb_column][et_pb_column type=”3_4″ specialty_columns=”3″][et_pb_row_inner admin_label=”Baris” padding_mobile=”off” use_custom_gutter=”off” gutter_width=”3″ column_padding_mobile=”on” make_equal=”off” parallax_1=”off” parallax_method_1=”off” padding_top_1=”0px”][et_pb_column_inner type=”4_4″ saved_specialty_column_type=”3_4″][et_pb_text admin_label=”Teks” background_layout=”dark” text_orientation=”center” text_font=”Verdana||||” text_font_size=”16″ text_line_height=”1.9em” background_color=”#0e1359″ use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_style=”solid” custom_margin=”||20px|”]
Characteristics
[/et_pb_text][et_pb_text admin_label=”Teks” background_layout=”light” text_orientation=”left” text_font=”Verdana||||” text_font_size=”15″ use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_style=”solid” text_text_color=”#000000″]
Secara garis besar terdapat dua disiplin ilmu yang menggunakan istilah kelautan, yaitu teknologi kelautan (ocean engineering, ocean technology, marine technology) dan ilmu kelautan (oceanography, oceanology, marine science). Teknologi kelautan masuk dalam kelompok engineering sedangkan ilmu kelautan termasuk dalam kelompok science.
Ilmu kelautan merupakan cabang science yang meliputi segi fisika, kimia, biologi, dan geologi yang terkait dengan kelautan. Di lain pihak, teknologi kelautan pada dasarnya adalah rekayasa (engineering) yang digunakan untuk memanfaatkan laut, baik sebagai media transportasi maupun sebagai sumber daya dan ruang atau lingkungan hidup untuk kesejahteraan umat manusia. Engineering adalah penerapan ilmu yang terkait dengan pemanfaatan seluruh sumber daya alam atau buatan manusia (termasuk semua peralatan yang dibuat manusia) dalam merancang produk akhir yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam hal ini Program Studi Tingkat Sarjana, termasuk dalam kategori kedua yakni institusi pendidikan yang bertujuan untuk menerapkan teknologi kelautan pada alam agar bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Beberapa universitas di Indonesia telah mulai mengembangkan bidang “marine science” yang erat hubungannya dengan studi mengenai kehidupan di laut, terutama bidang perikanan. Universitas yang menonjol dalam bidang ini adalah IPB, UNDIP, dan universitas lainnya seperti: UNSRI, UNHAS, UNRI, UNPATTI. Di bidang Teknik Kelautan, pendidikan bidang perkapalan telah diselenggarakan di ITS dan UNHAS. Bidang lainnya secara sporadis dimasukkan ke dalam bidang-bidang ilmu yang ada kaitannya seperti rekayasa sipil, rekayasa mesin, geodesi, dan geologi. Pendidikan selanjutnya biasanya diperoleh selama bekerja.
Oleh karena itu dirasa perlu untuk memberikan pendidikan khusus untuk bidang rekayasa kelautan ini. Pada awalnya sub bidang keilmuan yang dikembangkan adalah Teknik Pantai dan Teknik Lepas Pantai. Pada perkembangannya, sub bidang keilmuan ini bertambah lagi sesuai dengan kebutuhan menjadi: Teknik Pantai, Teknik Lepas Pantai, Teknik Perkapalan, dan Manajemen Sumber Daya Kelautan.
[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][/et_pb_column][/et_pb_section]